Amazon.com Inc sedang mengembangkan chatbot AI baru yang diberi nama Metis, untuk menyaingi ChatGPT dari OpenAI. Metis diambil dari nama dewi kebijaksanaan Yunani dan didukung oleh model AI internal Amazon yang disebut Olympus, yang lebih kuat daripada model AI Titan yang saat ini digunakan.

Metis dirancang untuk memberikan jawaban berbasis teks dan gambar dengan cara percakapan, mampu membagikan tautan, menyarankan pertanyaan lanjutan, dan menghasilkan gambar. Amazon ingin Metis menggunakan kemampuan retrieval-augmented generation, yaitu mengambil informasi dari luar data aslinya untuk memberikan tanggapan terkini seperti harga saham.

Menariknya, Metis diklaim bisa bekerja secara mandiri sebagai agen AI, melakukan tugas dengan menganalisis data, membuat keputusan, dan mengambil tindakan berdasarkan algoritma dan pola yang dipelajari.

Amazon sempat dikritik tertinggal dalam perlombaan AI, termasuk dari pendiri mereka sendiri, Jeff Bezos. Meski begitu, Amazon terus maju dengan layanan AI mereka. Pada bulan November, mereka meluncurkan pratinjau Amazon Q, asisten AI generatif yang bisa disesuaikan dengan bisnis pelanggan. Mereka juga mengerjakan versi baru Alexa yang didukung oleh model Titan AI.

Untuk menarik lebih banyak perusahaan AI, Amazon Web Services (AWS) memberikan kredit cloud gratis sebesar USD 230 juta untuk startup AI generatif tahap awal, memungkinkan mereka mengakses komputer Amazon dan infrastruktur AI lainnya.

Mark Garman, CEO AWS yang baru, mengatakan bahwa AI adalah bidang yang sangat diinvestasikan oleh AWS dan bersemangat melihat bagaimana AI akan membantu pelanggan AWS mengubah bisnis mereka.

Amazon serius bersaing di bidang AI dengan mengembangkan Metis, chatbot yang diharapkan bisa memberikan pengalaman yang lebih interaktif dan mandiri. Mereka juga mendukung ekosistem AI dengan menyediakan infrastruktur dan bantuan finansial untuk startup AI, menunjukkan komitmen mereka dalam memimpin inovasi di industri ini.